No | Nama | NISN | Ket |
---|---|---|---|
1 | Bella Rosalina | 9964627136 | DIKNAS |
2 | Fauziah Widyastuti | 9966191017 | DIKNAS |
3 | Ria Aulia | 9964735154 | DIKNAS |
4 | Siti Nurjanah | 9964627284 | DIKNAS |
kelompok tiga ipaenam
jam
Sabtu, 20 Oktober 2012
TABEL NISN KELOMPOK TIGA
Kamis, 18 Oktober 2012
Super Komputer
Perkembangan komputer dengan teknologi canggih saat ini bukan lagi sekedar mimpi, sejarah perkembangan komputer adalah sebuah batu loncatan dalam melahirkan super komputer.
Superkomputer
adalah sebuah komputer yang memimpin di dunia dalam kapasitas proses,
terutama kecepatan penghitungan. Superkomputer diperkenalkan pada tahun
1960-an, didesain oleh Seymour Cray di Control Data Corporation (CDC),
memimpin di pasaran pada tahun 1970an sampai Cray berhenti untuk
membentuk perusahaanya sendiri, Cray Research.
Dikutip dari www.kompas.com,
China secara resmi mencatatkan diri sebagai negara yang memiliki
superkomputer tercepat di dunia. Ini adalah kali pertama superkomputer
buatan China masuk daftar peringkat pertama superkomputer tercepat dunia
yang dirilis situs web www.top500.com dan mengalahkan
superkomputer-superkomputer buatan Amerika Serikat.
Tianhe-1 atau berarti Bima Sakti, nama superkomputer yang dibangun di National Supercomputing Centre
di Tianjin, melampaui kecepatan hingga 2,570 petaflop atau triliun
kalkulasi per detik. Di urutan kedua terdapat Jaguar, superkomputer
milik Pemerintah AS di Tennessee dengan 1,750 petaflop.
Mungkin diantara sobat ada yang bertanya, apasih yang dimaksud dengan Petaflop itu?
Petaflop atau FLOPS adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris Floating point Operations Per Second
yang merujuk pada satuan untuk jumlah perhitungan yang dapat dilakukan
oleh sebuah perangkat komputasi (dalam hal ini adalah komputer) terhadap
bilangan pecahan (floating point) tiap satu satuan waktu. FLOPS
merupakan satuan pengukuran kecepatan kinerja suatu mikroprosesor
biasanya dalam aplikasi ilmiah (scientific application), seperti untuk
menghitung/mensimulasikan data pergerakan Bumi secara waktu nyata.
Sebagai contoh, superkomputer mempunyai kemampuan untuk melakukan
kalkulasi sebanyak 80 juta kalkulasi terhadap bilangan pecahan dalam 1
detik, dan dapat dinyatakan dalam satuan 80 MFLOPS/MegaFLOPS. Gimana sob
masih bingung? Kalau masih bingung Tanya aja sama mbah google hehehe
bercanda sob.
masih dalam kutipan www.kompas.com,
Tidak hanya satu superkomputer China yang unjuk gigi. Di urutan ketiga
pun terdapat superkomputer milik China, yakni Nebulae, di National
Supercomputing Centre di Shenzhen. Superkomputer buatan ASmemang masih
mendominasi daftar tersebut. Dari 500 unit, lebih dari setengah berada
di AS. China mencatat 42 unit dan melampaui jumlah superkomputer Jepang,
Perancis, Jerman, dan Inggris. Namun, superkomputer-superkomputer di
China menggunakan cip buatan perusahaan AS, antara lain Nvidia.
Kegunaan Superkomputer
Superkomputer digunakan untuk tugas penghitungan-intensif seperti
prakiraan cuaca, riset iklim (termasuk riset pemanasan global, pemodelan
molekul, simulasi fisik (seperti simulasi kapal terbang dalam
terowongan angin, simulasi peledakan senjata nuklir, dan riset fusi
nuklir), analisikrip, dll. Militer dan agensi sains salah satu pengguna
utama superkomputer.
Desain Superkomputer
Superkomputer biasanya unggul dalam kecepataan dari komputer biasa
dengan menggunakan desain inovatif yang membuat mereka dapat melakukan
banyak tugas secara paralel, dan juga detail sipil yang rumit. Komputer
ini biasanya menspesialisasikan untuk penghitungn tertentu, biasanya
penghitungan angka, dan dalam tugas umumnya tidak bagus hasilnya.
Hirarki memorinya didesain secara hati-hati untuk memastikan prosesornya
tetap menerima data dan instruksi setiap saat; dalam kenyataan,
perbedaan performa dengan komputer biasa terletak di hirarki memori dan
komponennya. Sistem I/Onya juga didesain supaya bisa mendukung bandwidth yang tinggi.
Bagaimana pendapat sobat dengan adanya Superkompter tersebut? Apakah dengan adanya sejarah perkembangan komputer yang telah melahirkan superkomputer ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya atau sebaliknya? Silahkan sobat keluarkan semua dalam kotak komentar.
Software Apakah Pendukung Eksistensi Facebook
Siapa yang tidak mengenal Facebook, Situs Jejaring Sosial Network Nomor 1 Didunia. Dibalik semua itu apa sebenarnya yang membuat Facebook bisa tetap bertahan dengan banyaknya pengguna hingga saat ini? Mari kita simak
Sebagai situs jejaring sosial yang memiliki berjuta pengguna, Pastilah
Facebook memiliki aktifitas yang sangat padat. Seperti dikutip detikINET
dari Pingdom Minggu, (17/10/2010), Facebook melayani sedikitnya 570
miliar page view setiap bulannya. Selain itu, tercatat sekitar 3 miliar
foto diupload setiap bulannya oleh seluruh pengguna. Hal itulah yang
membuat Facebook memiliki jumlah server cukup besar, yakni sekitar 30
ribu server yang ada hingga 2009 lalu.
Peran perangkat keras dalam mendukung eksistensi facebook memang
penting, namun dibalik semua itu peran Software juga tidak kalah penting
untuk menjaga kelangsungan hidup situs jejaring sosial tersebut.
Software apakah yang dimaksud?
Memcached, merupakan hash atau array
asosiasi yang dapat menyimpan data berupa string, integer atau bahkan
object. Data hash ini disimpan didalam memori komputer (RAM) hingga
sangat cepat untuk diakses.
HipHop for PHP, aplikasi ini bertugas
untuk mengkonversi bahasa pemrograman PHP menjadi C++. Sehingga akan
mempercepat pengolahan data di dalam Facebook.
Haystack, inilah aplikasi
yang bertugas mengurusi storage foto di dalam database Facebook. Sebagai
informasi, Facebook memiliki 80 miliar foto dengan beragam resolusi.
Jadi dibutuhkan aplikasi yang benar-benar tangguh untuk mengeolanya.
BigPipe, Aplikasi ini berfungsi untuk memperbaiki sebuah bug atau kesalahan sintax pada facebook
Cassandra Apache, adalah sebuah aplikasi
database berbasis Bigtabel’s Data. Aplikasi Inilah yang digunakan
facebook untuk penyimpanan miliayaran data hingga saat ini.
Scribe, adalah sebuah situs penerbitan sosial, dimana puluhan juta orang-orang berbagi tulisan asli dan dokumen.
Hadoop, Aplikasi ini sama dengan Cassandra
Apache yang bertujuan sebagai penyimpanan data facebook. Proyek Apache
adalah sebuah implementasi open-source kerangka kerja yang handal,
komputasi terukur, terdistribusi dan penyimpanan data
Hive, adalah gudang data infrastruktur
yang dibangun oleh Hadoop yang menyediakan alat untuk mengaktifkan
summary data, query adhoc dan analisis data yang tersimpan dalam file
Hadoop.
Thrift, adalah suatu kerangka kerja
pengembangan perangkat lunak untuk jasa lintas-bahasa. software Ini
menggabungkan sebuah software stack dengan mesin pembuatan kode untuk
membangun layanan yang bekerja secara efisien seperti C + +, Java,
Python, PHP, Ruby, Erlang, Perl, Haskell, C #, Cocoa, Smalltalk, dan
OCaml
Varnish, adalah perangkat lunak kunci yang
mempercepat situs web Anda. Ini adalah Open Source, dibangun pada
standar industri dan membutuhkan sumber daya yang sangat sedikit
Semua piranti lunak tersebut digunakan untuk menjaga kelangsungan
Facebook hingga saat ini. Artikel ini saya dedikasikan buat para pembaca
setia www.artikelteknologi.com khususnya bagi para Facebook mania.
Perkembangan Robot Jepang
Kali ini saya akan coba membahas tentang Perkembangan Robot Jepang. Namun sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya kita mengetahui dulu asal mula kata Robot
itu sendiri, mungkin diantara kita ada yang belum mengetahui asal mula
dari kata Robot itu sendiri. Berikut kilasan singkatnya
Asal kata Robot
Kata robot pertama kali diperkenalakan oleh seorang penulis dari Czech
yang bernama Karel pada tahun 1921. Kata Robot berasal dari kata ‘robota’
yang berarti: Pekerja Sendiri, Kata robot diperkenalkan kepada
masyarakat dalam permainannya RUR (Rossum's Universal Robot), yang
diterbitkan pada tahun 1920.
Robot Pertama Buatan Jepang
Gakutensoku,
robot pertama yang dibangun di Jepang, telah dibuat di Osaka pada tahun
1929. Robot ini dirancang dan diproduksi oleh ahli biologi Makoto
Nishimura (1883-1956)
Gakutensoku bisa mengubah ekspresi wajah dan menggerakkan kepala dan
tangan melalui mekanisme tekanan udara. Ia memiliki panah Sinyal
berbentuk pena di tangan kanan dan lampu bernama Reikantō (霊 感 灯,
"cahaya inspirasi") di tangan kirinya. Bertengger di atas Gakutensoku
adalah robot berbentuk burung bernama Kokukyōchō. Ketika Kokukyōchō
menangis, maka mata Gakutensoku tertutup dan ekspresinya menjadi
termenung. Ketika lampu bersinar, Gakutensoku mulai menulis kata dengan
pena.
Namun sayang robot pertama buatan Makoto Nishimura ini hilang saat pameran dijerman pada tahun 1939.
Robot Acroid
Actroid merupakan sebuah robot humanoid
(Teknologi yang dibuat memiliki kemiripan dengan bentuk manusia) yang
dikembangkan oleh Universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company
Ltd. Pertama kali diperkenalkan tahun 2003 pada Pameran Robot
Internasional di Tokyo, Jepang. Beberapa versi yang berbeda dari produk
yang telah diproduksi sejak saat itu. Pembuatan robot ini diciptakan
layaknya seorang wanita muda beketurunan Jepang.
Actroid merupakan contoh pelopor mesin nyata yang disebut dengan istilah
fiksi ilmiah android atau gynoid, sejauh ini hanya digunakan untuk
robot fiksi. Rabot ini dapat meniru fungsi-fungsi manusia seperti
berkedip, berbicara, dan bernapas. The "Repliee" model robot interaktif
dengan kemampuan untuk merespon, mengenali dan berpidato.
Teknologi biasa membuat saya gigit jari dengan perubahan-perubahan yang sangat signifikan, hal yang menurut kita mustahil pun bisa terjawab dengan adanya perkembangan teknologi robot tersebut. Kalau menurut sobat gimana?
Teknologi biasa membuat saya gigit jari dengan perubahan-perubahan yang sangat signifikan, hal yang menurut kita mustahil pun bisa terjawab dengan adanya perkembangan teknologi robot tersebut. Kalau menurut sobat gimana?
Cerdas dari Media dan Cerdas Bermedia
Cerdas Dari Media Dan Cerdas Bermedia
Saat ini orang-orang yang memiliki kecerdasan majemuk tak terelakkan memiliki akses terhadap media. Mereka membaca buku atau koran, mendengarkan radio, menonton televisi, atau media massa lainnya. Namun, tidak ada jaminan bahwa menjadi cerdas juga memiliki kecerdasan bermedia (media literacy).Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa kemudahan bagi siapa pun memelajari ilmu dan pengetahuan dari media massa. Media seperti perpustakaan yang koleksi bacaannya dan visualnya dapat dibawa pulang ke rumah. Tak heran jika kita dapat membangun kecerdasan lewat akses terhadap media. Misalnya, seorang anak yang belum masuk sekolah di Jakarta dapat menguasai bahasa Inggris tanpa diketahui orangtuanya! Selidik punya selidik, sang anak yang istimewa ini sering menonton film Barat di televisi. Ia cerdas berkat televisi.
Menganggap media sebagai sumber informasi yang bermanfaat semata-mata dapat menjerumuskan manusia ke kubangan yang mereduksi kualitas hidup. Tak dapat dimungkiri bahwa banyak produk media tidak sesuai dengan nilai-nilai sosietal yang hendak dibangun, misalnya ajakan kepada gaya hidup hedonis, pornografi dan pornoaksi, agresivitas, bullying, politicking, dan konstruksi lain dengan agenda tersembunyi. Banyak pihak melakukan persuasi kepada khalayak melalui tayangan yang “cantik” di media, tetapi sebetulnya punya niat yang kurang baik. Iklan-iklan yang mengundang decak kagum berserakan, tetapi sebetulnya mengajak kita untuk merokok.
Di sisi lain, menganggap media sebagai hal yang harus disingkirkan juga menghilangkan peluang untuk kita mengasah kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Howard Gardner (1999), mengemukakan definisi kecerdasan yakni suatu potensi biopsikologis untuk memproses informasi yang dapat diaktifkan dalam suatu latar kultural untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk-produk yang merupakan nilai dalam suatu kultur. Jelaslah bahwa kecerdasan dapat diasah melalui media. Sehingga menafikan media merupakan tindakan yang tidak bijaksana.
Melihat kenyataan bahwa media memiliki dua sisi yang berlawanan itu mencuatkan masalah, bagaimanakah kita menyikapi dan menyiasati realitas media agar kita mampu mengoptimalkan peran media dalam menumbuh-kembangkan kecerdasan kita?
Kecerdasan bermedia
Ketersediaan media yang ada di mana-mana (omnipresent), kuasa media yang berpotensi mengubah sikap, kepercayaan nilai-nilai, dan perilaku-perilaku (omnipotent) berkombinasi dengan kecenderungan masyarakat mengonsumsi bermacam-macam media (omnivorous) menumbuhkan budaya media di dalam masyarakat. Sehingga, interaksi masyarakat dan media tak terelakkan lagi. Sekalipun individu berusaha menolak dan menghindarkan diri dari media, ia tetap tak luput dari bidikan media. Karena, orang-orang kepada siapa ia berinteraksi juga mengonsumsi media. Dengan demikian, kecerdasan bermedia menjadi keniscayaan bagi setiap individu. Kecerdasan bermedia (media literacy) adalah suatu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan komunikasi dalam berbagai bentuk melalui media.
Dengan kecerdasan bermedia, individu mampu mengelola pesan di media demi membekali diri menghadapi kenyataan hidup sehari-hari. Pada dasarnya kita menghadapi dua realitas dalam hidup kita, yakni realitas dalam dunia nyata dan realitas di media (Potter, Media Literacy, 2001). Dunia nyata adalah tempat di mana kita melakukan kontak langsung dengan orang-orang lain, lokasi, dan peristiwa. Sebagian besar dari kita merasa bahwa dunia nyata ini amat terbatas, sehingga kita tidak dapat mengambil semua pengalaman dan informasi. Dalam rangka memperoleh pengalaman-pengalaman dan informasi tersebut, kita melakukan penjelajahan melalui dunia media.
Di situlah letak permasalahannya. Realitas di media, karena tidak alami, amat rentan terhadap distorsi. Karena pesan-pesan di media dikonstruksi, pesan-pesan itu merupakan representasi dari realitas yang diboncengi nilai-nilai dan sudut pandang, dan masing-masing bentuk media menggunakan seperangkat aturan yang unik untuk mengonstruksi pesan-pesan. Jadi, seseorang harus memiliki suatu kecakapan dalam berhadapan dan mengonsumsi media.
Ironisnya, justru media massa tak pernah memberikan pendidikan media literacy secara langsung. Sebab, khalayak yang cerdas menagih kualitas manajemen media dan pengonstruksian pesan yang pada gilirannya meniscayakan institusi media merogoh kocek lebih dalam. Bila biaya melansir media menjadi mahal, profit akan menjadi menipis. Tetapi kondisi ini bukan satu-satunya implikasi. Kesiapan sumberdaya merupakan pokok masalah bagi institusi media yang baru tumbuh di Indonesia. Dengan begitu, untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi era informasi dan pergaulan antarbangsa diperlukan rekayasa sosial yang bertujuan membentuk masyarakat yang well-informed tanpa harus menjadi buta media.
Langganan:
Postingan (Atom)